Halaman

Sabtu, 13 Mei 2017

You!

yes, YOU! Aku ngga pernah berpikir bakal saesayang ini sama kamu, mungkin kalian yang baca ini menganggap ini adalah cerita cinta anak2 atau bisa kalian sebut 'cinta monyet' but, whatever you said, ini lah perasaanku saat ini.
Apa kamu pernah memiliki seseorang yang kamu merasa sangat nyaman berada di sisinya? Apa kamu pernah merasa orang yang saat ini berada di sisi kamu adalah orang yang tepat menurut kamu? Apakah 'laki-laki/wanita idaman kamu' adalah orang yang sedang berada di sisi kamu saat ini? Iya aku merasakannya demikian.

Kamu, kamu hanya orang biasa, yang aku temui pertama kali di Sekolah Dasar, kita belum saling mengenal saat itu, hanya saling mengetahui satu sama lain, tibalah saat kita beranjak Sekolah Menengah Atas, dengan zamannya facebook, kita berteman disana, hingga kita memiliki status 'berpacaran' tetapi itu tidak lama, karna entah apa akupun lupa, sampai sekarang, hampir 7 tahun, kita di pertemukan kembali, melalui dunia maya pula, sama seperti dulu, kita mulai chatting-an dan berlanjut hingga masing2 dari kita memiliki rasa yang kembali ada dari 7 tahun yang lalu, kita kembali memiliki status 'berpacaran' walaupun baru jalan beberapa bulan, dan masih semi-backstreet dari orang tua aku, dengan alasan ego ku yang masih 'belum siap' untuk memperkenalkan kamu ke orang tua aku.

Selama beberapa bulan kita berstatus 'berpacaran' jujur, awal berpacaran aku masih belum bisa menerima kamu balik ke kehidupan aku, dengan alasan yang tidak bisa di beritahukan ke publik maupun ke kamu, tapi makin lama, alasan itupun bisa terhapus, dan finally aku bisa merasa sangat nyaman sama kamu, kamu bisa berperan sebagai kakak aku yang sedang menasehati adik nya dan mensupport masalah keluarga, kamu berperan sebagai sahabat aku yang gamau melihat sahabatnya kesusahan, dan kamu berperan sebagai 'pacar' aku yang selalu sayang, selalu support, dan tidak mau melihat aku kesusahan.

Kamu adalah orang yang paling sabar yang pernah aku temui, dengan kelakuan dan sifat aku yang secara logis tidak bisa dibterima dalam suatu 'hubungan' tapi kamu dapat menyikapinya, dan tidak mengeluh dalam hal apapun, semuanya kamu pendam sendiri dan berkata 'aku tidak apa-apa' sampai pada akhirnya, kamu mengeluarkan kata2 'even the nicest person's patience has a limit. Sorry'.
After i read that, i was like 'HA! I knew that' perasaan aku sedih, juga merasa kesal, aku yang salah kenapa aku yang kesal? Iya karena aku pernah memberitahukan sama kamu, 'kalau ada sesuatu hal, tolong jangan di oendam, keluarkan saja' dan kamu pun berkata 'iya ngga apa, kalo ada apa apa bakal aku keluarin kok' kemudian aku membalasnya 'kamu pendam2 gitu perasaannya, bilang engga apa2 tapi makin lama meteran penahan 'tidak apa-apa' kamu bakal overload, dan kamu pun akan marah besar saat meteran kamu telah overload' . Lihat sekarang? Apa yang terjadi? You're mad, you're angry.

I just want you to know, I write this while I'm crying, i miss you, i want to see you a.s.a.p, i want to hug you, tightly, until we can't breathe.

I know you can't forgive me just like that, you need more time to forgive me, just take your time, i don't want to be bothering you. Until you can calmed down.




I love youRAPP